Sejak 2001 sudah menginjakkan diri di Jepang, Very sudah merasakan asam garam hidup di Jepang selama 20 tahun lebih. 7 tahun jadi buruh dii pabrik kertas, hidup lompat-lompat bersama orang Jepang. Meski datang tanpa mengerti bahasa Jepang, mampu belajar dengan cepat karena tinggal bersama orang Jepang. Sempat menikah dengan orang Jepang namun kandas, pada kenyataannya lebih cocok dan akhirnya berjodoh dengan orang Indonesia.

Ngobrol santai tentang hal-hal yang perlu kita ketahui supaya bisa hidup nyaman di Jepang. Ditemani lagu Jepang tahun 2000an

Lahir dari kerluarga yang bisa di bilang broken home, Rendy sejak lulus SMA sudah berjuang agar bisa hidup secara mandiri. Perjalanan untuk pergi kerja di Jepang pun tidaklah mulus, selama 1 tahun lebih belajar di LPK tanpa kepastian dapat kerja di Jepang atau tidak. Kenal fotografi sebagai hobi, sekaligus menjadikan fotografi sebagai pelepas penat dengan kehidupan kerasnya di Jepang dan Indonesia.

Ngobrol bareng Yemima Lim dan Marisa, tentang beberapa perbedaan Sekolah di Indonesia dan Jepang.

イェミマ・リンさんとまりささんとともに、インドネシアと日本の学校の違いをお話しします。

Meskipun lahir di Jepang, Yuriko yang seorang "haafu" Jepang-Indonesia tumbuh besar di Indonesia. Sedari kecil dibesarkan dengan budaya Indonesia, bahkan dari ibunya sendiri pun tidak pernah diajarkan bahasa Jepang. Tidak pernah terpikirkan olehnya bakal berjodoh dengan orang Jepang, akhirnya harus saling belajar dan beradaptasi dengan budaya masing-masing. Menjadi salah satu tantangan dalam pernikahan berbeda negara dan budaya.

Waktu kecil Ananta sudah hidup pernah hidup di Jepang sampai kelas 6 SD. Kembali ke Indonesia memulai hidup dari awal lagi, sampai akhirnya dia kembali lagi ke Jepang untuk bekerja di salah satu perusahaan telekomunikasi Jepang. Sempat di pindah ke Nagoya, sekarang kembali lagi ke Tokyo dengan pekerjaan yang baru. Hidup yang selalu berganti menjadikan Ananta belajar dan terus akan belajar hal-hal yang baru.

Bersama Daniel Pratama dari Diaspora Kelas Teri dan Emmanuel dari Komunitas Stand Up Indo Tokyo, ngobrolin banyak tentang band Jepang yang sangat legendaris L'Arc-en-Ciel. Mulai dari pengalaman konser 30th Anniversary di Tokyo Dome bulan lalu, sampai cerita kenangan konser pertama yang di adakan di Jakarta. Sembari mereka berbagi lagu-lagu L'Arc-en-Ciel yang tentunya memiliki cerita di kehidupan mereka.

Irsha, yang sedari dahulu tertarik dan ingin tinggal di Jepang, harus mengalami lika-liku susahnya hidup di Jepang. Dalam seminggu harus keluar dari apartment tanpa memiliki tempat tinggal, Irsha pun harus tinggal di salah satu masjid di Tokyo. Terselamatkan visa khusus pelajar yang terjebak pandemi di Jepang, akhirnya mendapatkan kerja di salah satu perusahaan di Jepang.

Ngobrol bareng Yemima Lim dan Marisa, tentang budaya Jepang dimana kalau nonton film di bioskop, nunggu sampai credit-nya selesai baru keluar dari theater. イェミマ・リンさんとまりささんとともに、映画を見終わった後エンドロールまでみる日本文化についてお話しします。

Bagaimana kira-kira ketika kedisiplinan Jepang bertemu dengan dunia penerbangan yang sangat mengedepankan "omotenashi", sebuah hospitality dalam budaya Jepang. Kali ini Prita akan bercerita bagaimana pengalaman dia bekerja di salah satu maskapai Jepang. Meskipun, sedari kuliah di Indonesia Prita sudah banyak sekali pengalaman bekerja dengan perusahaan Jepang dan dengan orang Jepang, akan tetapi bekerja di perusahaan Jepang di Jepang sangat berbeda. Ditambah harus berhadapan dengan pademi yang sangat berdampak pada perusahaan penerbangan.

Playlist dari duo gitaris akustik Jepang Depapepe. Lagu yang mampu menyampaikan sebuah emosi tanpa kata.

Memiliki pekerjaan dan penghasilan yang stabil di Indonesia, tidak membuat Emmanuel melupakan impian dia sedari sekolah untuk bisa tinggal di Jepang. Setelah bekerja sebagai sofware engineer di Jakarta selama 4 tahun, akhirnya dengan sedikit nekat memulai hidup di Jepang dengan tabungan yang dia kumpulkan selama bekerja. Dan rupanya hidup di Jepang tidak semulus yang dia rencanakan.

Ngobrol bareng Yemima Lim dan Marisa, tentang reality show Jepang "Hajimete no Otsukai" yang mulai tayang di Netflix dengan judul "Old Enough”.

Kali ini bersama Ica Zahra, ngobrolin pengalaman menjadi seorang muslim di Jepang. Bagaimana beradaptasi sebagai muslim di negara bukan mayoritas muslim. Sejauh apa Jepang bisa mengakomodasi kebutuhan muslim yang tinggal di Jepang atau sekedar datang untuk wisata. Dan seperti apa menjalani Ramadhan di negara empat musim.

Episode kali ini Bryan Hie akan berbagi lagu-lagu Jepang yang memiliki cerita dan mengingatkannya pada seseorang.

Sebelum akhirnya menetap di Jepang, rupanya waktu kecil Marisa pernah tinggal di Lombok ketika SD sampai awal SMP. Dan masa-masa tinggal di Lombok itu menjadi salah satu kenangan berharga buat dia. Keluarga, makanan, teman-teman, dan suasana alam di Lombok adalah hal yang sangat Marisa rindukan tentang Indonesia.

Masih ngobrol bareng Kenji dan Yemima Lim. Seringnya terjadi gempa di Jepang akhir-akhir ini.

ケンジとイエミマとおしゃべり。最近日本で地震が起きてきた。

Datang sebagai "Jisshuusei" atau anak magang di Jepang pada tahun 2018. Demi menekuni hobinya sebagai fotografer Huda pun harus berani modal nekat mencoba meng-explore tempat-tempat di Jepang, juga harus pintar-pintar menyisihkan uang dari gaji Jisshuusei untuk jalan-jalan dan membeli peralatan-peralatan "motret". Membuka banyak kesempatan serta bertemu teman-teman baru yang tidak terduga di Jepang.

Episode kali ini Yemima Lim akan berbagi playlist lagu Jepang nya dia yang penuh dengan cerita.

Memang Jepang bukanlah tujuan pertama untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri. Tapi Leo justru menikmati kehidupan di Jepang. Seperti pada umumnya pelajar Indonesia di Jepang, memulai dari sekolah bahasa dahulu, baru melanjutkan study ke Universitas swasta di daerah Gunma. Sembari menikmati kehidupan di Jepang, atas saran teman Jepang-nya Leo mengikuti salah satu audisi penyanyi dan mendapatkan kontrak sampai me-release single dengan judul "Jikan yo tomare" di tahun 2020.